Rabu, 23 November 2016

Mengenal Rasulullah SAW

Mengenal RASULULLAH SAW

Muhammad SAW. adalah sebuah nama agung nan mulia yang menjadi simbol kebajikan. Muhammad adalah makhluk terpuji di sisi Allah SAW, karena baginda adalah Nabinya yang terakhir, hamba-Nya yang terpilih, dan kekasih dari seluruh penghuni semesta raya. 

Kisah hidup Muhammad SAW laksana guratan tinta emas yang mengalir indah menghias sejarah umat manusia. Tidak ada cacat sedikitpun yang menghalangi pancaran agung kemuliaannya. Baginda bukanlah seorang diktator yang memaksakan setiap kehendaknya, melainkan seorang pemimpin yang menebar kasih sayang. Baginda bukanlah seorang pemimpin politik yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuananya, melainkan seorang imam yang menjadikan Al-Qur'an sebagai dasar perjuangan dan falsafah hidup dalam berbangsa, bernegara serta bermasyarakat. 

Disamping seorang nabi dan utusan Tuhan, Muhammad adalah seorang hamba biasa yang tidak terlepas dari sisi manusiawinya. Meskipun begitu, tidak ada sedikitpun cacat dan keburukan yang mengikuti setiap pekertinya. Karena baginda adalah hamba yang diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, dan sebagai teladan bagi seluruh makhluk di jagat raya ini.




Allah SWT Berfirman :

"Dan sesungguhnya kamu benar benar berbudi pekerti yang agung". (QS. Al-Qalam : 4)

Demikianlah, Allah SWT memuji hamba-Nya itu, dan adakah seorang yang mendapat pujian dari Tuhannya dengan pujian yang agung itu selainnya ? Sungguh tidak ada satu pun makhluk di muka bumi, dari awal penciptaan semesta ini hingga terbenam di hari pembalasan yang melebihi kemuliaan hamba yang tidak ada tujuan hidup kecuali mengharap ridha-Nya ini.

Keagungan Rasulullah SAW bukanlah sebuah predikat yang diberikan karena kedudukannya di dunia atau hartanya. Dan, tidak pula karena bangsa, atau silsilah keturunannya. Akan tetapi, keagungan baginda adalah karena kepribadiannya yang mulia dan akhlaknya yang luhur. Baginda adalah utusan yang terpilih dari seluruh hamba yang pernah dan akan terlahir di alam dunia untuk menyampaikan seruan Khaliq kepada makhluk-Nya , dan menyampaikan risalah nabawy dari Tuhan untuk hamba-Nya. Baginda adalah Al-Musthafa yang diutus Allah SWT. untuk kembali mengikat hubungan bumi dan langit yang telah terputus akibat tindak jahiliyah para umat yang telah memporak-porandakan syari'at yang telah dibawa oleh para utusan sebelumnya. Hingga risalah yang dibawanya adalah syari'at Ilahi terakhir sebagai pedoman bagi seluruh umat di sepanjang waktu, hingga waktu terhenti, dan tak akan pernah berputar lagi.

Sungguh, telah lebih dari empat belas abad berlalu semenjak baginda meninggalkan alam yang dipenuhi tipu daya ini. Namun keagungan nama dan pekerti baginda tidak akan pernah musnah dari lembaran lembaran karya para ulama', kata seruan para da'i yang mengalun merdu di telingan para jama'ah, dan menembus hati setiap pecinta yang dilanda asmara ilahi. Sungguh pribadi agung itu akan senantiasa dikenang hingga Allah SWT. Mencabut iman di hati setiap orang sejenak sebelum hari penghakiman datang.


Kiranya kata bijak seorang pujangga ini dapat menjadi renungan bagi kita betapa sempurna dan mulianya utusan Tuhan terakhir ini:


Keindahan dirinya semakin lengkap dan sempurna

Andaikata cahayanya menyinari bulan purnama
Niscaya ia tidak akan ditimpa gerhana
Betapapun banyaknya lukisan tentang sifatnya
waktu akan habis, masa akan berlalu
Namun keindahan dan keutamaannya
tidak akan ada habisnya.

Sumber : Malik, M.A.2015." Kisah 24 Jam Kehidupan Rasulullah".Yogyakarta: Semesta hikmah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar